@article{Yulsafli_2022, title={ANALISIS UNSUR INTRINSIK: PENDEKATAN DEKONSTRUKSI DALAM NOVEL LARUNG KARYA AYU UTAMI}, volume={3}, url={https://jsk.kodepena.org/index.php/jsk/article/view/94}, DOI={10.54423/jsk.v3i1.94}, abstractNote={<p>Penelitian ini berjudul “Analisis Unsur Intrinsik: Pendekatan Dekonstruksi Dalam Novel<em> Larung </em>Karya Ayu Utami”. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah cara menemukan makna yang berbeda dan hal apa sajakah yang harus dilakukan dalam mendekonstruksi novel <em>Larung</em> karya Ayu Utami?”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang makna sebuah pendekatan dekonstruksi yang terdapat dalam novel <em>Larung karya Ayu Utami. </em>Manfaatyangdapatdirasakandalampenelitianinibagipeneliti sendiri yaitu untuk dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang sastra khususnya novel dan bagi pembaca dengan membaca penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara mendekonstruksi sebuah novel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis teks. Data dapat diolah secara kualitatif. Sumber datapenelitianiniadalah novel <em>Larung</em> karya Ayu Utami yang terdiriatas 263 halaman. Teknik pengolahan data yaitu dengan menentukan tema, amanat, alur, penokohan, latar dan sudutpandang dari segi dekonstruksi dalam novel <em>Larung</em>karya Ayu Utami. Hasil analisismenunjukkanbahwatema novel tersebutadalahkebahagiaanabadi sang nenek dan pahlawan yang tidakbertanggungjawab. Amanat, kekuasaan dan kekerasan harus ditegakkan agar lingkungan dapat terjaga. Alur yang ditampilkan menggunakan alur maju terdiri dari tahap pengenalan, tahap pemunculan konflik, tahap puncak atau klimaks, tahap peleraian dan penyelesaian. Tokoh, Larung yang berusaha memberi hadiah terindah untuk neneneknya, Cok yang mempumyai akal picik, dan Koba yang berusaha mengagalkan misi yang sedang dikerjakan oleh Larung. Latarmeliputilatartempat, latarwaktu dan latarsosial. Sementara sudut pandang yang digunakanadalahsudutpandang orang pertama “Aku” dan sudutpandang orang ketiga “Dia”.</p&gt;}, number={1}, journal={Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) }, author={Yulsafli}, year={2022}, month={Jun.}, pages={111-128} }