Keberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Perspektif Tradisi Dan Budaya

  • Onal Syafrizal Universitas Iskandar Muda

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang tradisi, budaya, dan keberdayaan masyarakat pesisir di Pulau Sabang. Sebagai pintu gerbang utama destinasi wisata Aceh, Sabang memiliki daya tarik yang tidak kalah dengan Bali, meskipun popularitasnya masih tertinggal. Pulau ini memiliki nilai historis penting sebagai titik awal wilayah Indonesia yang ditandai dengan Monumen Nol Kilometer.kesejahteraan masyarakat pesisir Sabang, termasuk tradisi dan budaya unik yang tidak ditemukan di daerah pesisir lain, seperti tradisi pasar singkat dan kebiasaan istirahat siang. Di Sabang, aktivitas perdagangan dimulai setelah subuh hingga siang hari (12:00) dan dilanjutkan kembali setelah Asar hingga malam (22:00), sementara antara pukul 12:00 hingga 16:00 aktivitas perdagangan di pasar Sabang berhenti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi dan budaya khas masyarakat pesisir Sabang serta menganalisis kondisi keberdayaan mereka dalam berbagai aspek. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat pesisir Sabang, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, sosial, maupun budaya. Kesejahteraan masyarakat tidak hanya mencerminkan keberhasilan pemimpin daerah, tetapi juga menjadi faktor utama dalam menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik. Penelitian ini menekankan bahwa kesejahteraan harus dimulai dari tingkat lokal, karena perubahan kecil dapat memberikan dampak besar terhadap kesejahteraan sosial secara keseluruhan..

Published
2024-11-30
How to Cite
Onal Syafrizal. (2024). Keberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Perspektif Tradisi Dan Budaya. Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) , 5(2), 151-163. https://doi.org/10.54423/jsk.v5i2.196